Senin, 31 Januari 2011

Backpacking ke Situs Kuno Majapahit


Ini adalah tempat ke 2 yang saya kunjungi pada liburan semester, di akhir januari 2011. Kali ini saya mengunjungi situs candi kuno di daerah pegunungan sebelah timur Kab. Kediri yang berbatasan dengan kab. Malang, tepatnya di Desa Tego Wangi, kecamatan Palemahan, Kediri.Candi ini merupakan salah satu peninggalan era kerajaan Majapahit. Jelajah ke tempat bersejarah seperti ini sengaja saya pilih untuk menelaah kehidupan masa lalu yang dapat saya jadikan refrensi di masa ini dan masa yang akan datang. Banyak hal positif yang dapat saya petik dari backpacking budaya ini, salah satunya saya dapat lebih mengenal khasanah luhur budaya bangsa dan menambah pengetahuan secara umum. Dari observasi ini saya dapatkan beberapa data mengenai situs ini ini.
Menurut Kitab Pararaton candi ini merupakan tempat Pendharmaan Bhre Matahun. Sedangkan dalam kitab Negarakertagama dijelaskan bahwa Bhre Matahun meninggal tahun 1388 M. Maka diperkirakan candi ini dibuat pada tahun 1400 M dimasa Majapahit karena pendharmaan seorang raja dilakukan 12 tahun setelah raja meninggal dengan upacara srada.
Secara umum candi ini berdenah bujursangkar menghadap ke barat dengan memiliki ukuran 11,2 x 11,2 meter dan tinggi 4,35 m. Pondasinya terbuat dari bata sedangkan batu kaki dan sebagian tubuh yang masih tersisa terbuat dari batu andesit. Bagian kaki candi berlipit dan berhias. Tiap sisi kaki candi ditemukan tiga panel tegak yang dihiasi raksasa (gana) duduk jongkok; kedua tangan diangkat ketas seperti mendukung bangunan candi. Di atasnya terdapat tonjolan - tonjolan berukir melingkari candi diatas tonjolan terdapat sisi genta yang berhias.
Pada bagian tubuh candi ditengah-tengah pada setiap sisinya terdapat pilar polos yang menghubungkan badan dan kaki candi. Pilar-pilar itu tampak belum selesai dikerjakan. Di sekeliling tubuh candi dihiasi relief cerita sudamala yang berjumlah 14 panil yaitu 3 panil disisi utara, 8 panil disisi barat dan 3 panil sisi selatan. Cerita ini berisi tentang pengruatan (pensucian) Dewi Durga dalam bentuk jelek dan jahat menjadi Dewi Uma dalam bentuk baik yang dilakukan oleh Sadewa, tokoh bungsu dalam cerita Pandawa. Sedangkan pada bilik tubuh candi terdapat Yoni dengan cerat (pancuran) berbentuk naga. Dihalaman candi terdapat beberapa arca yaitu Parwati Ardhenari, Garuda berbadan manusia dan sisa candi di sudut tenggara. Berdasarkan arca-arca yang ditemukan dan adanya Yoni dibilik candi maka candi ini berlatar belakang agama Hindu.
Tempat berikutnya yang akan saya kunjungi adalah daerah pegunugan sebelah timur kab. Jombang dan daerah Jombang Timur yang berbatasan dengan Kab. Mojokerto. Daerah ini dulunya adalah pusat kerajaan majapahit atau dengan kata lain sebagai ibu kota bumi Nusantara di masa lalu.Daerah ini terletak di desa Trowulan. Kabar yang saya terima menyebutkan di daerah ini banyak ditemukan situs kuno bersama dengan artefaknya. Semoga Backpacking berikutnya lebih menantang dan memberikan banyak manfaat bagi saya khususnya dan bagi semuanya pada umumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar